1. Bagian muka, jengger dan pial berwarna merah menyala.
2. Ayam kelihatan riang dan tertarik mendekati bila mendengar suara pejantan yang memanggil.
3. Aktif mencari makan sehingga tembolok selalu kelihatan penuh.
4. Paruh sering terbuka seperti kepanasan dan sering berbunyi.
Umur ideal ayam betina yang dikawinkan adalah sekitar 1-1,5 tahun. Organ rep[roduksi yang benar-benar masak akan membantu ayam tersebut untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas. Selama menunggu saat yang tepat untuk dikawinkan ini, peternak diharapkan dapat memberikan pakan yang berkualitas baik supaya produktivitas ayambetina nanti benar-benar optimal. Andai peternak hanya menggnakan sebagian dari ayam betina sebagai induk, maka ayam-ayam yang lain dapat dijual untuk menambah penghasilan. Dengan memilih beberapa induk saja peternak dapat menghemat biaya pembelian pakan dan pemeliharaan lainya. Meskipun penggemar lebih tertarik pada ayam bangkok jantan, harga jual ayam bangkok betinapun tidak mengecewakan. Ayam bangkok betina mempunyai nilai jual yang lebih tinggi daripada ayam kampung, ayam pedaging maupun ayam petelur afkir.
Untuk memenuhi kebutuhan bagi induk ayam bangkok betina, dalam kandang pemeliharaan perlu disediakan sarang telur khusus nya pada pemeliharaan model kandang ren, litter dan postal. Sedangkan pada kandang sistem batrei dan koloni tidakmemungkinkan adanya sarang telur. Ukuran sarang telur adalah panjang dan lebar masing-masing 40 cm dan tinggi 35 cm. Ukuran tersebut sudah cukkup memadai untuk 5-7 ekor induk. Penempatanya bisa dibelakang maupun didepan kandang. Apabila dibelakang kandang sarang telur tersebut dapat diletakan pada ketinggian 50 cm dari lantai kandang. Peternak harus berusaha agar sarang tersebut selalu terpelihara bersih dan tenang.
Induk ayam betina perlu diberi kesempatan untuk menggunakan waktu yang tepat ketika mau bertelur. Sangat tidak dianjurkan menangkap dan mengurung induk tersebut didlam sarang dan mengeluarkanya setelah induk tersebut bertelur. Cara-cara seperti ini selain tidak efisien bagi peternak, juga cukup menyiksa induk yang mau bertelur. Bahkan mungkin dengan perlakuan semacam itu induk merasa tidak tenang dan tentram sehingga sukar bertelur. Kalaupun bertelur mungkin akan memakan waktu yang lama untuk mengembalikan dirinya dari rasa stres.
0 komentar:
Posting Komentar